Ujian
Nasional merupakan jadwal tahunan yang diselenggarakan oleh pemerintah untuk
mengevaluasi hasil belajar siswa selama beberapa tahun sebelumnya. Meliputi
berbagai tingkat pendidikan, mulai dari SMP, sampai yang terakhir yakni SMA.
Dari ujian ini dapat juga dikatakan sebagai sebuah penentu kelayakan seorang
siswa untuk lulus dari jenjang pendidikan yang dijalani. Yang unik dari
kegiatan tahunan ini adalah tiap kali ujian nasional akan digelar, seluruh
elemen masyarakat ikut tertarik ke dalam perbincangan perdebatan tentang perlu tidaknya
diadakan ujian nasional. Bahkan acara-acara yang mengklaim ingin memotivasi
para peserta pun bermunculan di berbagai channel televisi.
Adanya Ujian Nasional untuk
siswa, baik pemda maupun sekolah bisa mempelajari
letak kekurangan atau kelemahan setiap sekolah di setiap daerah jika
dibandingkan dengan perolehan nasional yang dicapai. Wamendikbud pak Musliar
bertutur “Kita berikan hasil pemetaan UN ke semua provinsi dan kabupaten/kota
dalam bentuk CD. Semua sekolah ada datanya. Nantinya, CD pemetaan hasil UN yang
dikirimkan Kemendikbud ke pemda tersebut berisi grafik dan pemeringkatan
sekolah-sekolah dalam UN. Termasuk juga nilai-nilai siswa dan rata-rata sekolah
per mata pelajaran. Dengan begitu, baik pemda
maupun sekolah bisa mempelajari letak kekurangan atau kelemahan setiap sekolah
di setiap daerah jika dibandingkan dengan perolehan nasional yang dicapai”.
Nilai positif untuk
siswa sendiri dapat membuat siswa lebih giat belajar, lebih berpikir kritis
mengenai masa depan termasuk sekolah yang akan di gapai, lebih semangat untuk
bersaing dengan siswa yang lain, siswa lebih berani bertanya dengan guru atau
teman lain serta semakin cepat pengetahuan maupun pengalaman yang di dapat
karena waktu untuk belajar lebih banyak dari sebelumnya jauh dari persiapan
Ujian Nasional.
Nilai Negatif adanya ujian
nasional ini dapat dilihat dengan perlunya persiapan tenaga ekstra dari siswa
untuk melaluinya. sehingga memunculkan sikap kurangnya rasa percaya diri
disertai dengan kegelisahan. Belum lagi jika siswa memberlakukan system kebut
semalam dalam belajarnya hingga membuat habis tenaga serta depresi karena
terlalu keras dalam mempersiapkan ujian nasional. Pemerintah sendiri mengklaim
bahwa dengan sistem UN seperti saat ini para siswa menjadi lebih
rajin belajar. Pada satu sisi pernyataan pemerintah ini benar. tetapi belajar
dipersempit maknanya hanya dengan membahas soal-soal. Padahal belajar lebih
dari itu. Belajar merupakan proses panjang yang diakhiri dengan evaluasi
dan bukan hanya mempelajari soal-soal ujian. Satu hal lagi yang yang dilupakan
oleh pemerintah adalah bahwa tidak semua siswa menjadi lebih rajin
dalam mempersiapkan menghadapi UN. Pemerintah mungkin lupa akan setiap
siswa memerlukan perlakuan yang berbeda termasuk dalam hal cara belajar dan
sifat para siswa yang memang sangat beragam. Ada siswa yang diancam
akan lebih giat dan rajin belajar, tetapi tidak semua menjadi lebih
rajin hanya dengan ancaman. Ada yang perlu penyadaran agar lebih rajin. Singkat
kata tidak mungkin membuat siswa siswi kita yang jumlahnya ribuan tersebut
dengan satu sistem dan metode saja walaupun metode tersebut nampaknya
berhasil. Oleh karena itu pemerintah untuk lebih instrospeksi diri dan
melihat dampak negatifnya yang sudah banyak terbukti dan bukan hanya
mempertahankan argumen manfaatnya saja.
Ujian Nasional juga dari tahun
ke tahun yang mengandalkan sistem pilihan ganda sangat memungkinkan segala
sesuatunya terjadi. Bisa saja ada unsur spekulasi dan untung-untungan di dalam
menjawab soal-soal ujian. Dengan pilihan deretan huruf yang ada yakni A, B, C,
D, serta E sangat dimungkinkan terjadi kecurangan termasuk dengan bantuan
teknologi yang dapat ditransferkan oleh seseorang kepada para siswa dengan
cepat bahkan saat ujian berlangsung. Dari hal itu bisa memicu tindakan untuk
bertindak curang hingga dampak apabila siswa yang kurang peduli dengan ujian
nasional kemudian tidak lulus akan sangat mengecewakan untuk dirinya maupun
orang tua bahkan dapat mengambil keputusan untuk berhenti sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar