Senin, 06 Januari 2014

Resensi Film THE RON CLARK STORY


Nurul Hasanah 1129040103

Film ini memiliki cerita yang sederhana namun memiliki alur yang santai. Bercerita tentang semangat seorang Guru dengan metode berbeda dalam mengajar untuk murud-murid pilihan di sebuah sekolah SD di New York. Tokoh utama dalam film ini adalah Ron Clark yang diperankan oleh Matthew Perry, seorang guru yang sangat cerdas, pantang menyerah, penyayang, inovatif, kreatif dan bersemangat. Film yang berdurasi 90 menit ini banyak menjadi sorotan khususnya Perekembangan pendidikan.

Mr. Clark begitulah sapaannya. Awalnya ia  menjadi guru di salah satu sekolah di California pada tahun 1994. Karna keberehasilannya dalam mengajar, barulah setelah 4tahun ia dianggap sebagai guru tetap di sekolah itudan diberi penghargaan dengan ukiran nama Mr. Clark diukir di trotoar parkiran sekolah. Berawal dari situ, ia memutuskan untuk pindah ke New York untuk dapat mengajar disana. Dalam usahanya mencari sekolah, ia akhirnya diterima di “Inner Harlem Elementary School” tepat ketika ada seorang Guru Keluar dari sekolah tersebut.
Dengan panduan kepada sekolah Mr. Tunner ia diperkenlkan dengan keadaan kelas yang akan ia ajar. Mr. Tunner awalnya tidak percaya akan kemampuan Mr. Clark yang akan menghadapi kelas ini dimana ketika semua guru gagal mengatasi satu kelas bermasalah di SD harlem, Mr. Clark dengan percaya diri mencoba untuk menyelesaikan maslah tersebut. Sebelum mulai mengajar di sekolah itu, ia terlebih dahulu mencoba untuk mengenal individu di kelas secara lebih personal dengan mengunjungi rumah dan orang tua masing-masing siswa dan menemukan berbagai kondisi serta latar belakang yang berbeda tiap anak.
Dengan kenyataan bahwa kelas yang ia dapatkan di sekolah tesebut mendapat julukan “Kelas yang tak diinginkan”dimana siswa-siswanya yang tak punya minat belajar serta kurangnya rasa untuk menghargai seorang guru, ia mencoba menerapkan beberapa peraturan unik dalam kelasnya dimana perturan pertama adalah “we are Family”. Mr. Clark sangat menekankan keberadaan siswa dan guru sebagai sebuah keluarga yang harus salaing membantu, menghargai serta menyayangi. Kedua adalah “Take a Risk”, dan yang ketiga “recpect each other”.
Dalam mengajar siswanya, Mr. Clark menggunakan metode unik dan dapat membuat siswanya  merasa nyaman dalam proses pembelajaran. Baik itu menari dalam kelas, belajar dengan bernyanyi serta melakukan privat pelajaran tambahan bagi para siswanya. Dengan semangt mengajarnya, sampai-sampai menjaga kesehatannya ia lupakan dengat megnidap penyakit radang paru-paru.
Ditenah oerjalanan mengajar, Mr. Clark juga sempat putus asa dan berniat untuk berhenti mengajar dikarenakan sejumlah Murid yang tidak bisa menerima keberadaan ia sebagai Guru yang tetap semangat untuk bertahan di kelas mereka. Salah satunya adalah siswi bernama Shemika. Namun beruntung ada Mourince, rekan kerja sekaligus wanita yang ia kagumi yang selalu memberikan dukungan semangat dan tak boleh menyerah dengan keadaan tersebut hingga Mr. Clark mengurungkan niatnya untuk meenyerah dan kembali mengajar.
Seteah Ujian Nasional, Mr. Clark membuat acara dengan mengundang orang tua siswa untuk menghadirinya guna memperlihatkan mereka hasil dari belajar anak-anak mereka selama ini. Ditengah acara, Kepala Sekolah Mr. Tonner datang dan mengumumkan bahwa salah satu muridnya mendapat periengkat tertinggi Ujian Nasional dan nilai Rata-rata kelas mengalahkan Kelas unggulan di sekolah itu. Mewakili teman-temannya, Shemica mengatakan “Mr. Clark, Terimakasih untuk selalu berada disana bahkan ketika kami tidak sedang meenginginkannya, kau memberikan kami inspirasi”
Belajar dari mr. Clark memang sebuah Inspirasi untuk pemuda/i masa depan, utamanya untuk Mahasiswa PTIK UNM yang memang diciptakan untuk menjadi seorang pendidik masa depan dengan menggunakan cara-cara inovatif khususnya dalam memanfaatkan teknologi pembelajaran, Memandang profesi sebagai penggilan hidup dan mengaplikasikan gaya menegajar Mr. Clark yang tak pernah lelah untuk mencerdaskan anak Bangsa.

5 komentar:

  1. luar biasa...
    ni di ambil dri kisah nyta atau fiktif belaka dinda.??

    BalasHapus
  2. saya kagum pada ron clark story,,, andai saja seluruh guru diindonesia ini mungkin indonesia akan lebih majudalam dunia pendidikan,,,, tetapi inilah saatnya bagi guru merubah pendekatan dalam mengajar disekolah,,,,agar peserta didik pintar

    BalasHapus