Senin, 27 April 2015

EVALUASI SISI POSITIF DAN NEGATIF UJIAN NASIONAL



Ujian Nasional merupakan jadwal tahunan yang diselenggarakan oleh pemerintah untuk mengevaluasi hasil belajar siswa selama beberapa tahun sebelumnya. Meliputi berbagai tingkat pendidikan, mulai dari SMP, sampai yang terakhir yakni SMA. Dari ujian ini dapat juga dikatakan sebagai sebuah penentu kelayakan seorang siswa untuk lulus dari jenjang pendidikan yang dijalani. Yang unik dari kegiatan tahunan ini adalah tiap kali ujian nasional akan digelar, seluruh elemen masyarakat ikut tertarik ke dalam perbincangan perdebatan tentang perlu tidaknya diadakan ujian nasional. Bahkan acara-acara yang mengklaim ingin memotivasi para peserta pun bermunculan di berbagai channel televisi.
Adanya Ujian Nasional untuk siswa, baik pemda maupun sekolah bisa mempelajari letak kekurangan atau kelemahan setiap sekolah di setiap daerah jika dibandingkan dengan perolehan nasional yang dicapai. Wamendikbud pak Musliar bertutur “Kita be
rikan hasil pemetaan UN ke semua provinsi dan kabupaten/kota dalam bentuk CD. Semua sekolah ada datanya. Nantinya, CD pemetaan hasil UN yang dikirimkan Kemendikbud ke pemda tersebut berisi grafik dan pemeringkatan sekolah-sekolah dalam UN. Termasuk juga nilai-nilai siswa dan rata-rata sekolah per mata pelajaran. Dengan begitu, baik pemda maupun sekolah bisa mempelajari letak kekurangan atau kelemahan setiap sekolah di setiap daerah jika dibandingkan dengan perolehan nasional yang dicapai”.
Nilai positif untuk siswa sendiri dapat membuat siswa lebih giat belajar, lebih berpikir kritis mengenai masa depan termasuk sekolah yang akan di gapai, lebih semangat untuk bersaing dengan siswa yang lain, siswa lebih berani bertanya dengan guru atau teman lain serta semakin cepat pengetahuan maupun pengalaman yang di dapat karena waktu untuk belajar lebih banyak dari sebelumnya jauh dari persiapan Ujian Nasional.
Nilai Negatif adanya ujian nasional ini dapat dilihat dengan perlunya persiapan tenaga ekstra dari siswa untuk melaluinya. sehingga memunculkan sikap kurangnya rasa percaya diri disertai dengan kegelisahan. Belum lagi jika siswa memberlakukan system kebut semalam dalam belajarnya hingga membuat habis tenaga serta depresi karena terlalu keras dalam mempersiapkan ujian nasional. Pemerintah sendiri mengklaim bahwa dengan sistem UN seperti saat ini para siswa menjadi lebih rajin belajar. Pada satu sisi pernyataan pemerintah ini benar. tetapi belajar dipersempit maknanya hanya dengan membahas soal-soal. Padahal belajar lebih dari itu. Belajar merupakan proses panjang yang diakhiri dengan evaluasi dan bukan hanya mempelajari soal-soal ujian. Satu hal lagi yang yang dilupakan oleh pemerintah adalah bahwa tidak semua siswa menjadi lebih rajin dalam mempersiapkan menghadapi UN. Pemerintah mungkin lupa akan setiap siswa memerlukan perlakuan yang berbeda termasuk dalam hal cara belajar dan sifat para siswa yang memang sangat beragam. Ada siswa yang diancam akan lebih giat dan rajin belajar, tetapi tidak semua menjadi lebih rajin hanya dengan ancaman. Ada yang perlu penyadaran agar lebih rajin. Singkat kata tidak mungkin membuat siswa siswi kita yang jumlahnya ribuan tersebut dengan satu sistem dan metode saja walaupun metode tersebut nampaknya berhasil. Oleh karena itu pemerintah untuk lebih instrospeksi diri dan melihat dampak negatifnya yang sudah banyak terbukti dan bukan hanya mempertahankan argumen manfaatnya saja.
Ujian Nasional juga dari tahun ke tahun yang mengandalkan sistem pilihan ganda sangat memungkinkan segala sesuatunya terjadi. Bisa saja ada unsur spekulasi dan untung-untungan di dalam menjawab soal-soal ujian. Dengan pilihan deretan huruf yang ada yakni A, B, C, D, serta E sangat dimungkinkan terjadi kecurangan termasuk dengan bantuan teknologi yang dapat ditransferkan oleh seseorang kepada para siswa dengan cepat bahkan saat ujian berlangsung. Dari hal itu bisa memicu tindakan untuk bertindak curang hingga dampak apabila siswa yang kurang peduli dengan ujian nasional kemudian tidak lulus akan sangat mengecewakan untuk dirinya maupun orang tua bahkan dapat mengambil keputusan untuk berhenti sekolah.

Nurul Hasanah 1129040103

Tidak ada komentar:

Posting Komentar